Rabu, 10 Agustus 2011

Bangsa Indonesia Bangsa Tahu Tempe Dikata Bodoh Tapi Cerdas

Stigma lama menyebutkan bahwa kita ini adalah bangsa yag berotak tahu dan berperilaku tempe. Dimaksudkan untuk menggambarkan kondisi kecerdasan bangsa Indonesia yang masih primitif cara berpikirnya. Masih terbelakang budayanya. Paling tidak ini menurut pandangan kacamata bangsa barat. 

Namun kini lain keadaannya. Cari kutu diatas karang, dulu lain sekarang, peribahasanya begitu. Kita memang awalnya terpukul dengan anggapan tersebut. Kemudian yang lemah mentalnya menjadi tersinggung dan marah- marah dengan tak ada juntrungannya. Sementara yang tahan bantingan menganggap cemo'ohan itu sebagai cambuk, maka sejak 1908 dengan tekad bulat seperti bulatnya bola sepak PSSI. Bangsa Indonesia tekun belajar untuk mengejar ketertinggalannya. Sampai dengan sekarang, dijaman modern ini, hasil jerih payah itu sudah membuahkan hasil yang gemilang.

Keadaan kecerdasan bangsa kita sekarang sudah tidak bisa dipandang remeh oleh bangsa lain yang lebih dahulu mengalami kemajuannya. Kemajuan pesat cara berpikir dan bertindak bangsa kita lebih unggul dari bangsa lain didunia ini. Hali ini bisa dibuktikan dari hasil karyanya. Semisal dibidang seni melukis, ada Basuki Abdulah, Affandi dan banyak lainnya yang sulit disebutkan satu persatu. Senitari, keberhasilan mengadopsi kisah Ramayana dan Mahabharata. Serta Tari Bali dan seadabreg tari- tarian seni tradisional didaerah lainnya. Seni pidato, kita punya mendiang Bung Karno, Zainuddin MZ, Soeharto, dan yang lain seperti Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudoyono (SBY), dan seterusnya. Dibidang pengetahuan dan teknologi, kita punya BJ Habibi dan ratusan murid- muridnya. Dibidang sastra, kita punya WS Rendra dan yang lainnya. Dibidang hukum dan HAM kita punya Prof. Sahetapi, Mahfud MD, dkk. Dibidang keagamaan, kita memiliki banyak tokoh, seperti Wali Songo pada jamannya, dan tokoh- tokoh agama lain yang banyak dan sulit disebutkan satu persatu.  Pokoknya hampir disemua bidang kehidupan dan kebudayaan kita memiliki figurnya yang berkualitas internasional.

Setelah keadaan semakin maju, produk Tahu dan Tempe diselidiki kandungan gizinya, penelitian mana dipelopori oleh Prof. Sihombing dan yang lainnya, diketahui ternyata bangsa kita itu bisa sangat cerdas justru karena kebanyakan atau memiliki kebiasaan memakan produk protein nabati setiap hari dengan rutin, yaitu memakan Tahu dan Tempe. Berkat makanan tahu dan tempe yang kandungannya kaya akan zat protein, vitamin dan mineral itu. Bangsa yang dulunya meremehkan bangsa kita, yang melihat dengan kacamata minusnya, pada saat kacamata tersebut dilepaskannya, karena merasa tidak percaya kalau kita ini bisa cerdas melebihinya, mereka terbelalak matanya. Baru tau dia! Makanye jangan melihat orang hanya dari balik kaca mata doang.

Karena hebatnya kecerdasan bangsa Indonesia, maka pada suatu hari orang- orang bangsa yang telah berhasil menciptakan mesin otomotif dan Kereta Api, datang ke Indonesia hanya untuk menyaksikan betapa yang namanya Kereta Api yang dibuat pada tahun 20- 30' an itu masih bisa lari kencang dengan enaknya. Padahal dinegaranya sudah jadi barang yang membatu dan sebagian dimuseumkan. Mereka plonga plongo karena terheran- heran, persis kayak Tarzan masuk kota. Tidak habis pikir, mengapa Kereta Api setua itu masih bisa eksis! 

Belum lagi kalau seandainya diperlihatkan tentang hasil karya modifikasi motor. Merk dan tahun baheula masih jreng dan seger meger, tidak kalah dengan buatan Merk dan tahun yang baru. Ini karena pandainya bangsa kita, ngoboh motor. Ya mengoboh atau mempreteli sekalipun, kalau disentuh oleh tangan- tangan terampil sodara- sodara kita yang jenius, Motor bisa disulap menjadi barang yang menarik. Artistik, nyentrik, nyeleneh dan gendeng, ada semua modelnya. Huiii!

Pendek kata, bangsa kita ini disuruh bikin apa saja serba bisa, seperti kerajinan anyam- anyaman, kayu, apalagi.. pokoknya semuanya menjadi beres dan ok sekali. Apa kira- kira yang kurang dari penampilannya ini, kira- kira ? Heh.. cari sendiri saja yah! He he he .....

Akan tetapi, semua hal itu ternyata ada 'some things wrong' nya. Apa itu? Ini ada beberapa contoh menarik. Tentang produk Tempe itu sendiri. Ternyata Hak Patennya dimiliki oleh bangsa Jepang. Jadi kalau kita mau menjual produk Tempe keluar negeri harus ijin dulu ke orang Jepang. Ha ha ha... keadaan yang lucu tapi jadi tidak lucu. Dan sebenarnya banyak contoh lain yang serupa tapi tak sama.

Mengapa bisa demikian ya? Ini yang perlu sedikit dicermati. Dari hasil pengamatan saya secara sporadis, ternyata bangsa kita itu kelemahannya adalah antara lain, sangat egois. Individual sifatnya. Tidak senang kalau temannya lebih unggul darinya, lalu dijegal dengan segala cara. Padahal rahasia sukses itu, menurut orang Jepang terletak pada sejauh mana kerjasama bisa dilakukan dalam berkarya. Resef kerjasama yang baik dan sangat solid inilah yang membuat bangsa Jepang menguasai dunia industri, menjadi Negeri Raksasa Industri. Mengalahkan bangsa Amerika yang cerdik tapi individual hampir sama kayak orang Indonesia. Beda sedikit, kalau orang Amerika menemukan dan membuat sesuatu yang baru. Orang Indonesia mengobohnya (mengubah) barang baru atau lama menjadi desain yang lebih menarik. Bondo cupet jadi nekad (bonek) kale.....

Sifat individualis ini dibawa- bawa sampai kemana- mana oleh orang- orang kita. Semisal ketika sodara kita berhasil dibidang pengobohan motor, lalu jadi kaya dan sukses. Ia mencoba nyaleg dan berhasil. Maka kini ia duduk sebagai anggota atau ketua suatu departemen di DPR. Ketika ada forum rapat biasa atau paripurna, jadinya ruang sidang ramai kayak suara motor- motor yang meraung- raung. Mereka saling tuding dan mempertahankan pendapatnya sendiri- sendiri. Arus pembicaraan menjadi simpang siur, kata orang jawa, rapatnya jadi saur manuk ( kayak suara burung berkicau-- yang penting kicauannya sendiri yang terdengar) 

Kesimpulannya adalah bahwa, bangsa kita ini sesungguhnya adalah bangsa yang cerdas, entahlah mungkin karena banyak mengkonsumsi produk Tahu dan Tempe itu mungkin, bisa saja kejadian. Andaikata saja, kita itu bisa berkoordinasi atau bekerjasama lebih baik sedikit saja, maka mungkin kita akan menjadi bangsa yang sudah lama maju lebih dahulu. 
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana pendapat Anda?