Jumat, 03 Februari 2012

Sontoloyo, Orang itu Menohok dari Belakang

Sosok lelaki berperawakan sedang itu, terlihat duduk dikursi tamu ketika Sodron tiba dirumahnya. Sorot matanya jelalatan. Ia duduk dikursi paling ujung, dibagianpojok. Sementara Mimin, isteri Sodron, bergegas memapah kedatangan Sodron dari usai kerja disuatu kantor pelayanan publik. Mimin menggandeng lengan suaminya berlagak mesra sampai kebagian belakang rumah. Dikamar belakang.

"Siapa orang itu?", tanya Sodron kepada isterinya sambil meletakkan tas kerjanya kemeja kecil. "Oh.. itu? Teman biasa, teman kerja", jawab Mimin. Suaranya agak tergagap. Ia tidak mengira kalau suaminya pulang lebih awal dari biasanya. Hatinya merasa tidak enak melihat sikap suaminya yang dingin saat bertanya, kemudian ia menegaskan lagi: "Tidak boleh tah berteman biasa?", mimiknya berubah seperti orang sedang mengharapkan suatu kerelaan. "Boleh! Siapa yang melarang", balas Sodron datar.

Sodron berganti pakaian rumah dan mengambil sebungkus rokok kretek untuk dibawa keruang tamu. Tapi tamu lelaki asing tersebut tidak ada ditempat duduknya. Lhoh! kemana orang itu?, tanyanya dalam hati. Ia melangkah kedepan rumah mencari tahu kalau- kalau mungkin ada diteras. Tidak ada juga. Ternyata diketahuinya kemudian bahwa tamu lelaki yang sedikit membuat aneh perasaan Sodron itu sedang berdiri dipojokan rumahnya. Diluar pagar. Posisinya seperi hendak mencegat Taksi untuk bergegas pulang.

Maka Sodron menyusulnya, dan menyapa sopan, katanya: "Mas.. mari silahkan masuk!", lelaki yang memakai kumis tipis itu tidak menyahuti sapaan si Sodron, ia hanya menoleh sebentar. Sementara itu Sodron kembali masuk rumah, ditemuinya isterinya dan berseru: "Aneh orang itu, ada diluar enggak mau masuk". Mimin pergi menyusul tamunya dan menyuruhnya masuk. Tidak berapa lama keduanya sudah duduk kembali dikursi tamu.

Bekerja seharian membuat tubuh Sodron capai. Ia rebahan dikamar tidurnya. Beristirahat sejenak. Akhir- akhir ini memang hubungannya dengan isterinya agak renggang. Entahlah apa sebabnya. Menurut Sodron mungkin karena si Mertuanya terlalu ikut mencampuri urusan rumah tangganya. Ada persoalan sedikit, si orang tua ikut ngomong ini dan itu. Keadaan seperti ini membuat hati Sodron tidak gembira.

Rupanya sitamu sudah minta diri, pulang. Tidak pamitan kepada Sodron. Kemudian Mimin menghampiri suaminya yang sedang lenger- lenger (termenung) diatas tempat tidurnya sambil terlentang menghadap langit- langit kamar. Suara Mimin terdengar lirih ditelinga Sodron: "Kubuatkan Kopi panas ya?", katanya sambil duduk dipinggir tempat tidur. "Ya.. dah, buatkan", Tukas Sodron sekenanya.

Hari- hari terasa cepat berlalu. Sebulan, dua bulan. Setahun dua tahun, lewat begitu saja seperti angin lewat datang dan pergi. Tidak terasa apa- apa. Keduanya terbenam dalam kesibukan sehari- hari, rutinitas rumah tangga dan kerja harian.

Pada suatu hari, disore hari. Tamu lelaki asing itu muncul lagi dirumah Sodron. Rupanya memang ia sering berkunjung dan bertemu dengan si Mimin teman biasanya, yang tapi dari gelagatnya sepertinya bukan sekedar teman biasa. Mungkin TTM begitulah, kata gaulnya. Sodron memang tidak pernah menjumpai kalau selama ini keduanya sering saling bertemu. Baru sore ini Sodron melihat sosok aneh dan celingus tersebut. Ia ogahan utuk menemuinya.

Hari berganti hari lagi.Sampai dengan suatu ketika ada seorang teman kenalan menyampaikan kabar kepada Sodron bahwa si Mimin isterinya sering kelihatan boncengan motor dijalan raya bersama seseorang laki- laki berperawakan sedang dan berkumis tipis. Menerima kabar ini, Sodron panas hatinya. Namun dihadapan teman yang mengabarinya, rasa marah itu disembunyikannya.

Sodron tidak segera menegor isterinya. Ia merasa hal- hal seperti inlah yang sering membuat pertengkaran selama ini. Ironisnya yang namanya mertuanya tetap membela putrinya yang suka main belakang. Sebagai mertua yang tinggal tidak serumah dengan Sodron pasti tidak banyak tahu perihal sikap perilaku putrinya yang sudah berkeluarga ini. Apalagi duduk persoalan yang sering terjadi. Sodron hanya menggumam sendiri katanya: "Sontoloyo, orang itu menohok dari belakang!". .   




Rabu, 01 Februari 2012

Blog Saya

Antoni - Find me on Bloggers.com