Kamis, 09 Oktober 2008

Hari Raya Ketupat 1429 H.

Tahun ini Kupatan dapat diikuti dengan cara lebih baik dari tahun kemaren. Peribadatan full dilaksanakan dengan baik oleh para sanak famili, sementara itu persyaratan ( ugorampe) berupa makanan ketupat dan koe lepet semua sudah pada buat dengan jumlah yang cukup.

Malam hari setelah acara mengaji seperti biasa oleh anak- anak kecil, diteruskan sholat Isya' dan, setelah itu dilaksanakan kendurian yang dihadiri sanak keluarga dan tetangga, bertempat di surau sendiri. Malam itu masih sempat yang namanya kembang api diletuskan diudara diatas pelataran surau keluarga. Disaksikan oleh para tetangga yang sebetulnya adalah famili sendiri juiga, dengan penuh bangga. Mereka senang sekali menyaksikan acara kembang api.

Pagi hari, sekira pukul 05.15 sudah dibangunkan untuk menghadiri kauman/ kenduri. Pagi itu menghadiri empat post kenduri. Pada pukul sekira 08.20, semua sudah selesai dihadiri. Masing- masing membawa lontong dan ketupat didalam bawaan tas kresek yang cukup banyak sekali. Dibawa dengan cara dipikul sebenarnya pantas, karena saking banyaknya.

Pokoknya kupatan tahun ini bener- bener gemahripah lohjinawi. Maksudnya disini kemakmuran dan ketentraman, murah rezeki dan silahturahmi yang tulus. Tampak semuanya sebagian besar puas dalam pelaksanaan hari raya kupatannya ini.

Sabtu, 04 Oktober 2008

PLESIRAN DI SUNGAI IRENG- IRENG LUMAJANG

Main dan mandi di sungai Ireng- ireng untuk mengisi waktu liburan Hari Raya Idhul Fitri 1429 H. bersama keluarga seluruhnya menyenangkan juga. Tempat main dan mandi (bluron-- jawa) di-sungai yang berakar dari Ranupane dan meliuk- liuk sampai kedaerah Senduro- lumajang, persisnya didesa Ramba'an yang terletak diarah selatan hutan Jati ds. Pandansari- Senduro cukup lega, segar dan sangat alami.

Kita bisa menempuhnya melalui jalan yang naik dan turun pematang sawah/ tegal milik penduduk yang subur kearah selatan pohon jatian milik Perhutani agak kebarat laut sekira satu kilo meter. Maka pertama kali yang tampak setelah sampai ditepian sungai adalah bebatuan sungai dan gemericiknya air sungai yang bening. Oh segarnya hawa diarea persawahan dipedesaan ini.

Batu- batuan sungai yang kecil- kecil banyak yang menarik bentuknya dan diantara bebatuan tersebut ada yang berukuran besar; sebesar kerbau dan bahkan ada beberapa buah yang sebesar Gajah. Anak- anak kecil setelah bluron lalu mendaki kepunggung batu sebesar Gajah tanpa merasa takut dan ragu. Sementara itu anak- anak yang wanita ikut mandi dipinggiran sungai yang dangkal, ibu- ibu mencuci pakaian kotor yang dibawa mereka dari rumah. Jadi ini acara cuci pakaian sambil mengantar anak plesiran, he he.