Minggu, 07 September 2008

Ngobrol Santai tentang Demokrasi

Pada saat santai dua orang lelaki yang tampaknya saling akrab ngobrol masalah keadaan sosial- ekonomi yang akhir- akhir ini lebih banyak menghiasi halaman media cetak ataupun elektronika. Ujung- ujungnya diskusi santai yang lebih tepatnya disebut obrolan asal nyeplos kedua orang tersebut bermuara kepada soal pengertian 'demokrasi'.

Nama kedua orang tersebut Te dan Ag. Latar belakang pendidikan saling berbeda. Te seorang otodidak dalam banyak bidang kehidupan, dan Ag seorang jebolan Fak. Sospol- Unbraw Malang dan aktivis sebuah partai yang beraliran moderat. Mereka setiap hari saling bertemu dan pergi jalan- jalan melihat aktivitas warga disekeliling tempat tinggalnya.

Sebagai seorang aktivis dari kalangan muda Ag termasuk orang yang diperhitungkan wacananya. Hanya sayangnya dari kalangan tua kurang suka dengan wacananya yang dianggap tidak masuk akal. Dianggap terlalu berani dan terlalu melompat dari keadaan masyarakatnya. Akibatnya ketika mencalonkan diri sebagai caleg pada periode 2004 yang baru silam, Ag masuk kelompok nomor urut cadangan alias pupuk bawang.

Semisal jika membicarakan teori ekonomi misalnya, Ag memberikan contoh sistem demokrasi yang diterapkan di Amerika Serikat dimana menganut sistim dua partai, yaitu Partai Republik dan Partai Demokrat. Ag menyatakan bahwa apabila keadaan ekonomi negara merosot atau menurun maka dapat dipastikan yang memerintah adalah presiden dari Partai Republik dan apabila keadaan ekonomi negara yang sudah meningkat tinggi namun kurang terjadi pemerataan maka dapat dipastikan yang memerintah adalah presiden dari Partai Demokrat.

"Disana itu warganya rata- rata sudah memiliki Nation State yang baik, sehingga apabila ada masalah besar menimpa bangsanya maka masalah perbedaan lain dikesampingkan dahulu dan mengutamakan kepentingan bangsa. Kontribusi setiap warga nyata betul. Semua itu karena mereka sudah mapan Sumber daya manusianya," Ag menambahkan.

bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana pendapat Anda?