Rabu, 05 Oktober 2011

Bangsa yang Banyak Masalah Sampah

Kalau disadari betul, kita ini termasuk bangsa yang banyak menghadapi masalah. Ironisnya banyaknya masalah tersebut sebagian besar masalah sampah. Bukan menghadapi masalah yang sebenarnya. Masalah yang mendera justru sebetulnya merupakan peristiwa yang semestinya tidak perlu terjadi. Seperti misalnya adanya banyak penyimpangan prosedur kebijakan pembangunan., kasus suap dan koroupsi.


Ketika membentuk rumah Indonesia dulu, bukankah sudah banyak peraturan dan perundang- undangan yang telah dibuat dan diberlakukan. Sehingga mungkin kita ini hidup disebuah negara yang memiliki peraturan perundang- undangan yang paling banyak didunia.. Selayaknya tidak lagi mempersoalkan masalah peraturan lagi.. Sebab setiap insan penyelenggara negara, tentu sudah paham akan tugas dan kewajibannya masing- masing. Dengan demikian maka segala sesuatu perencanaan yang sudah dibuat dengan susah payah bisa direalisasikan dengan baik dan lancar. Tidak tersendat lagi dengan masalah kekeliruan prosedur administrasi ketatanegaraan.

Bila semua rencana pembangunan bangsa dapat dijalankan dengan baik dan lancar sesuai skala prioritasnya, akan terasakan derap pembangunan itu. Jadi tidak seperti yang ada sekarang berjalan ditempat rasanya. Sebab banyak terjadi masalah ditataran pelaksanaan perencanaannya.tersandung oleh kejadian dan peristiwa sekitar prosedur pelaksanaannya. Lebih- lebih lagi bila ada problematika suap dan koroupsi yang sesungguhnya tidaklah perlu hal tersebut terjadi.

Walhasil rencana pembangunan yang sudah dipatok jadwal dan anggarannya terjadi distorsi disana- sini, hampir disetiap lini. Terjadi gangguan pelaksanaannya oleh sebab buruknya kinerja insan penyelenggara negara. Dengan kata lain akhirnya kita ini jadi tidak membangun- bangun. Sementara itu waktu tidak mengenal kompromi, ia berjalan terus sesuai peredarannya. Kita lalu menjadi bangsa yang cenderung tertinggal dibanding kemajuan- kemajuan yang diperoleh bangsa lain yang sama- sama dan senasib sepenanggungan sebagai negara yang sedang berkembang.

Marilah wahai semua rakyat dan bangsa Indonesia, baik itu yang berperan sebagai rakyat biasa maupun kebetulan menjadi penyelenggara negara. Kita lebih serius membangun bangsa dan negara ini agar tidak terlalu ketinggalan dengan bangsa lain. Upaya pencerdasan kehidupan bangsa dapat maju pesat. Sehingga kesejahteraan sosial yang meliputi taraf hidup yang berkualitas dan tingkat kesehatan yang sesuai dengan definisi WHO (Bio-psiko-sosio-spiritual ) dapat segera dicapai. ***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana pendapat Anda?